SMA Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin Gelar Lokakarya Mengenai Kurikulum Merdeka

Guna mempersiapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), SMA Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin menggelar lokakarya yang diikuti para guru dan karyawan. Dijelaskan Kepala SMA Islam Sabilal Muhtadin, H Selamat Hariadi, bahwa setelah masa pandemi Covid-19 Kemendikbud telah memberikan pilihan dalam memilih kurikulum. Di antaranya, Kurikulum 2013 (K13), Kurikulum Darurat (K.13 materi essensial) dan Kurikulum Merdeka. Dimulai 2022 hingga 2024, semua sekolah sudah harus memakai Kurikulum Merdeka. Di dalamnya ada tiga pilihan dalam pengimplementasiannya, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. "Alhamdulillah, untuk SMA Islam Sabilal sudah terdaftar di Kemendikbud untuk memakai Kurikulum Merdeka dengan memilih mandiri belajar," katanya, Sabtu (18/6/2022). Diharapkan setelah lokakarya ini, semua guru siap dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka beserta pembuatan perangkat pembelajaran. "Sehingga ketika memasuki tahun ajaran 2023-2024, semua administrasi pembelajaran guru sudah siap. Selain itu juga, guru diharapkan bisa berinovasi dan bekreasi dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab, perlu adanya kreativitas dan ide-ide untuk mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai keperluan anak didik," harap Selamat. Terpisah, Ketua Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilal Muhtadin, Dr H Abdul Khair Amrullah, mengatakan, lokakarya ini merupakan ageda rutin tahunan pada seluruh satuan pendidikan. Berkaitan dengan Kurikulum Merdeka, Abdul Khair berharap agar para guru dan karyawan bisa memahami. "Sehingga nanti mereka bisa menerapkannya pada tahun ajaran baru ini agar menghasilkan lulusan yang berkualitas. Karena memang, Kurikulum Merdeka ini aturan baru dari Kemendikbud," ujarnya. Sumber : https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/06/18/sma-islam-sabilal-muhtadin-banjarmasin-gelar-lokakarya-mengenai-kurikulum-merdeka

Share this Post

Visi kami
Terwujudnya pendidikan dan pengajaran yang Islami, bermutu, berdaya saing tinggi serta berakar di masyarakat