Di tengah pekatnya kabut asap, ribuan jamaah tampak khusyuk mengikuti shalat Istisqa, dan menengadahkan tangan, berdo’a meminta hujan kepada Allah SWT di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Selasa (14/10) pagi. Shalat Istisqa diimami KH Husin Nafarin Lc, dan khatib oleh Ketua MUI Banjarmasin KH Murjani Sani. Hadir dalam Shalat Istisqa ini, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, Ketua MUI Kalsel Ahmad Makkie BA, Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Suharjono, Kakanwil Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin, Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin KH Rusdiansyah Asnawi, Sekdakot Banjarmasin Zulfadli Gazali, serta diikuti anggota TNI/Polri, pegawai negeri sipil (PNS), kalangan pelajar dan masyarakat umum. Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, tahun ini kondisi cuaca panas di atas normal dan cenderung ekstrem. "Sebagian besar wilayah Kalsel kekeringan. Dampak kemarau tahun ini telah memicu kebakaran lahan dan semak, serta menimbulkan kabut asap. Hal ini turut berdampak pada kesehatan dan telah mengganggu kelancaran transportasi masyarakat," bebernya. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Kalsel di 12 kabupaten/kota agar menggelar Shalat Istisqa dan doa meminta hujan. "Selain upaya secara teknologi, kita juga harus berdoa, menjalankan syariatNya agar segera mungkin hujan turun di Kalsel," katanya. Ia mengajak masyarakat berdo’a kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. “Tak hanya sebatas dipanjatkan pada saat Shalat Istisqa saja, tapi juga hendaknya dilakukan setiap saat, seperti usai shalat wajib dan setiap waktu. Bisa pula membaca syair minta hujan," katanya. Ketua MUI Kalsel H Ahmad Makkie BA turut mengimbau khatib Shalat Jumat agar memasukan permohonan agar Allah SWT menurunkan hujan dalam materi khutbah jumat mereka. "Kami juga mengimbau agar masyarakat di Kalsel menggelar Shalat Istisqa dan do’a bersama, memohon agar segera turun hujan di Kalsel," harapnya. KH Husin Nafarin mengungkapkan, pelaksanaan Shalat Istisqa ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, apabila musim kemarau berkepanjangan terjadi, seorang hamba disunnahkan untuk shalat istisqa. Diungkapkan KH Husin Nafarin, terhalangnya hujan bisa disebabkan faktor alam. "Serta bisa juga karena manusia yang telah lupa kepada Allah SWT," tegasnya. Untuk itu, ia pun meminta khatib Shalat Jumat agar memasukan do’a meminta hujan dalam khutbah mereka. "Kepada masyarakat Kalsel, mari kita bersama-sama berdo’a dalam setiap kesempatan dan berusaha menghentikan perbuatan dosa," katanya. Sementara, informasi masyarakat yang dikumpulkan Media Kalimantan dari akun twitter Gubernur Kalsel @HRudyAriffin, pasca dilaksanakannya shalat Istisqa, sejumlah daerah di Kalsel dilaporkan telah diguyur hujan cukup lebat. Daerah itu, Binuang, Rantau, Kabupaten Tapin, Sungai Danau Kabupaten Tanah Bumbu, Kandangan (HSS), Marabahan (Batola), dan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hujan yang mengguyur dua daerah ini disebut-sebut sebagai dahaga bagi alam yang telah lama mengalami kekeringan. Sumber: www.optimaintermedia.com http://www.mediakalimantan.com/artikel-1278-masyaallah-pagi-istisqa-sore-turun-hujan.html#ixzz3GeFvB5jJ